Jakarta - Gletser Thwaites di Antartika meleleh dengan cepat. Kehilangan Gletser Thwaites akan meresahkan, namun menurut ilmuwan, julukannya sebagai Gletser Kiamat bisa berdampak lebih berbahaya.
Dikutip dari Cnet, Kamis (8/9/2022) Gletser Thwaites dikenal sebagai Gletser Kiamat. Selain Gletser Thwaites, di Antartika ada juga Gletser Pine Island. Dengan luas masing-masing 192.000 km persegi dan 162.300 km persegi, Gletser Thwaites dan Pine Island berpotensi menyebabkan kenaikan permukaan laut global yang signifikan. Itulah sebabnya gletser ini dijuluki Gletser Kiamat.
Gletser terluas di Bumi ini menjadi sorotan. Ia meluas ke Samudra Selatan dan kehilangan sekitar 50 miliar ton es per tahun. Kehilangan itu berlipat ganda selama 30 tahun terakhir. Pada 2019, para ilmuwan NASA menemukan rongga besar di bawah gletser yang dapat mempercepat kehancuran gletser.
Pekan ini, para peneliti memetakan dasar laut di depan Thwaites, menunjukkan gletser telah mundur dengan cepat di masa lalu, dan mendesak adanya tindakan untuk menahannya.
Ini mengkhawatirkan. Jika Thwaites mencair, permukaan laut akan naik sekitar 60cm. Kematian gletser ini juga bisa mengacaukan Lapisan Es Antartika Barat yang mengunci sekitar 3 meter dari kenaikan permukaan laut. Pencairan semacam itu akan menjadi bencana besar.
Komentar